Loading...
Tunggul, Gondang, Sragen, Jawa Tengah pemdestunggul1@gmail.com

Sanggar Seni Noyontoko: Menyulap Kulit Kerbau Menjadi Sebuah Karya Seni Wayang Yang Bernilai Tinggi

Ki Budi Warsito menunjukkan wayang buatannya.
Bagikan
WhatsApp
X
Facebook

Sanggar Seni Noyontoko, Mentari belum menunjukkan wajahnya, namun suara menatah itu sudah mulai mengisi pagi hari di kediaman sang dalang. Goresan tinta dan pahatan di kulit sapi mulai menampakkan diri dengan begitu indahnya sehingga mampu memikat siapapun yang melihatnya. Proses pembuatan wayang memerlukan ketelatenan dan ketekunan tinggi, karena setiap detailnya memiliki makna dan nilai seni yang mendalam.

Bermula dari meneruskan usaha turun-temurun

Ki Budi Warsito yang akrab disapa Budi Bebek, sang pengrajin wayang sekaligus dalang di Desa Tunggul, memulai hari dengan wayang-wayang kesayangannya. Meneruskan usaha keluarga secara turun-temurun membuat ia akrab dengan hasil kerajinan dari kulit kerbau tersebut. Keahlian yang ia miliki diperoleh dari latihan bertahun-tahun, serta warisan ilmu dari para leluhurnya yang telah lama berkecimpung dalam dunia seni wayang.

Ki Budi menjelaskan wayang miliknya terbuat dari kulit kerbau yang berkualitas tinggi dengan pemasok terbaik di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. “Kalau untuk pemasok bahan baku, kita ambil dari wilayah terbaik agar kualitas tetap terjaga,” ujarnya. Selain bahan baku yang baik, proses pengerjaan juga membutuhkan ketelitian ekstra agar setiap karakter wayang memiliki detail yang sempurna dan menarik.

Selain menjadi pengrajin wayang, ia juga melayani profesi sebagai dalang. Menurut Ki Budi, wayang adalah seni yang kaya, memadukan seni pahat, lukis, sastra, hingga musik. Dalam setiap pertunjukannya, wayang tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sarana penyampaian pesan moral dan filosofi kehidupan kepada masyarakat.

Wayang buatan Ki Budi dipesan dari banyak daerah di Indonesia. Mulai dari kolektor seni, pecinta budaya, hingga dalang-dalang muda yang ingin memiliki wayang berkualitas tinggi untuk pertunjukan mereka. Dengan ketelitian dan kecintaan terhadap seni ini, Ki Budi berharap warisan budaya ini tetap lestari di tengah arus modernisasi yang semakin berkembang. Ia juga berencana untuk mengajarkan keterampilan ini kepada generasi muda agar kesenian wayang tidak punah ditelan zaman.

1 Comment

  • Wahyu Three Rismawan
    February 21, 2025

    Mari kita lestarikan budaya

    Reply

Leave a Reply